Dipublikasikan 5 Agustus 2025
Hari-hari di mana kita hanya butuh IDE, kopi, dan headset anti-gangguan untuk menulis kode dari nol kini semakin jauh tertinggal. Di pertengahan 2025, tiga gelombang besar AI generatif, no-code, dan paradigma keamanan baru sedang menata ulang cara kita merancang, menguji, dan meluncurkan perangkat lunak. Berikut rangkuman tren yang wajib kamu ikuti agar tidak ketinggalan.
Google merilis Opal, platform eksperimental untuk membangun aplikasi AI tanpa menulis satu baris kode pun.
Apa yang Bisa Opal Lakukan?
Tips Praktis untuk Developer Indonesia
Baca dokumentasi singkat Google Opal di buka disini https://opal.google.dev/
Laporan terbaru Veracode 2025 menemukan fakta mengejutkan:
Lebih dari 45% kode yang dihasilkan AI—baik Java, JavaScript, Python, maupun C#—mengandung kerentanan keamanan.
Risiko Utama
Action Plan Developer
METR (Model Evaluation & Testing for Researchers) baru saja meneliti 200 developer berpengalaman. Hasilnya:
Penggunaan AI tools seperti Cursor justru memperlambat 19% saat bekerja di codebase yang sudah familier.
Kenapa Lebih Lambat?
Kapan AI Cocok Digunakan?
Jadilah developer yang adaptif, gunakan AI di titik value nya seperti prototiping, dokumentasi, pembuatan test. Selain itu kita juga harus mereview hal" penting yg digenerate AI, jangan sampai hotfix malah berubah menjadi celah keamanan yang berbahaya. Terakhir lakukan eksperimen tanpa menghapus pondasi dasar anda. Tools AI yang ada sekarang hanya lah alat. Jangan sampai hal itu menggantikan logika Anda.